Selasa, 27 September 2016

Yen Menanjak Terdongkrak Risalah BoJ Dorong Pelonggaran



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 27/09/16 - Yen menguat di Asia pada Selasa pagi, dalam pelemahan awal, setelah risalah pertemuan Juli Bank of Japan menyarankan dorongan untuk pelonggaran lebih lanjut dan investor menunggu hasil debat pertama antara dua kandidat utama pemilihan presiden AS.
USD/JPY berpindah ke 100,15, turun 0,18%, sedangkan AUD/USD diperdagangkan pada 0,7620, turun 0,21%.
Di Jepang, indeks harga layanan korporat bulan Agustus naik 0,2% tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diharapkan. Bank of Japan juga merilis rilis dari pertemuan kebijakan moneter bulan Juli yang melihat dorongan kebijakan yang lebih longgar.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,05% ke 95,26.
Pelaku pasar juga melihat ke depan ke debat Presiden AS yang sangat-diantisipasi antara Hillary Clinton dan Donald Trump, dijadwalkan pada hari ini.
Semalam, dolar masih luas lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin, meskipun data menunjukkan bahwa AS penjualan rumah baru turun kurang dari yang diharapkan bulan lalu, karena keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve terus membebani greenback.
Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan rumah baru turun 7,6% ke 609.000 unit bulan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 8,8% menjadi 600.000.
Penjualan rumah baru pada bulan Juli direvisi naik ke 659.000 unit dari sebelumnya dilaporkan 654.000 unit.
Sementara itu, pasar masih belum pulih dari keputusan Fed untuk meninggalkan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakan Rabu lalu, meskipun mengisyaratkan bahwa kenaikan bisa datang pada bulan Desember jika pasar tenaga kerja terus membaik.
Yen menguat setelah Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan bank sentral tetap siap untuk menggunakan setiap alat yang tersedia untuk mencapai target inflasi 2%, termasuk langkah-langkah stimulus tambahan. BoJ membuat pergeseran yang tak terduga di pekan lalu untuk menargetkan suku bunga obligasi pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar