PT KONTAK - Gejolak dan volatilitas yang terjadi di pasar keuangan global, mulai dari pasar saham hingga obligasi, telah memicu lonjakan permintaan terhadap aset safe-haven seperti emas. Investor cenderung beralih ke logam mulia ini saat ketidakpastian meningkat, mencari tempat yang aman untuk melindungi modal mereka dari fluktuasi harga yang ekstrem.
Kondisi ini mendorong harga emas untuk tetap berada pada level yang tinggi. Ketidakpastian ekonomi, termasuk kekhawatiran akan resesi di negara-negara maju dan inflasi yang persisten, menjadi pendorong utama volatilitas pasar. Ketika prospek pertumbuhan ekonomi menjadi suram, investor cenderung mengurangi eksposur mereka terhadap aset berisiko dan mengalihkan dana ke aset yang dianggap lebih stabil seperti emas.
Selain itu, gejolak geopolitik seperti konflik bersenjata, ketegangan perdagangan, dan perubahan lanskap politik di berbagai negara juga turut memicu sentimen risk-off di kalangan investor. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, emas dianggap sebagai "asuransi" terhadap risiko yang tidak terduga, sehingga meningkatkan daya tariknya.
Likuiditas emas yang tinggi dan kemampuannya untuk mempertahankan nilai dalam jangka panjang menjadikannya pilihan utama bagi investor yang ingin melindungi portofolio mereka dari kerugian. Emas tidak terpengaruh langsung oleh kinerja perusahaan atau kebijakan dividen, yang membuatnya berbeda dari aset lain seperti saham.
Meskipun permintaan safe-haven dapat mendorong harga emas naik dalam jangka pendek, investor perlu menyadari bahwa kondisi pasar dapat berubah dengan cepat. Penurunan volatilitas atau penyelesaian konflik geopolitik dapat mengurangi daya tarik safe-haven emas. Oleh karena itu, diversifikasi dan pemantauan kondisi pasar secara cermat tetap penting dalam strategi investasi emas - PT KONTAK BALI
Sumber : newsmaker.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar