Jumat, 10 Februari 2017

Nissan tetap bangun pabrik di Meksiko



PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 10/02/2017 - Produsen mobil asal Jepang, Nissan, menyatakan tetap meneruskan rencana membangun pabrik baru di Meksiko kendati Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan memberlakukan pajak perbatasan besar bagi perusahaan yang tak membangun pabrik di AS.

Nissan dan Daimler memulai proses pembangunan fasilitas produksi di Aguascalientes, Meksiko tengah, pada 2015. Mereka menggelontorkan investasi sekitar 1 miliar dolar untuk pabrik yang akan memproduksi merek Infiniti dan Mercedes-Benz. Klik disini:

Nissan mengatakan pabrik itu sudah bisa beroperasi tahun ini. Produsen mobil Jepang memiliki beberapa lini produksi di Meksiko yang menghasilkan lebih dari 800.000 kendaraan per tahun.

"Sampai saat ini kami berada di jalur, sejalan dengan jadwal dan pada akhir tahun fiskal mobil Infiniti baru akan kami diproduksi di sana," kata Joji Tagawa, Corporate Vice President Nissan, dilansir dari AFP, Kamis.

Pernyataan itu muncul setelah Nisshinbo Holdings, perusahaan Jepang lain, mengatakan telah mengesampingkan Meksiko sebagai lokasi yang memungkinkan untuk membangun pabrik onderdil mobil, mengacu kebijakan proteksionis Trump.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, berkunjung ke Washington DC Kamis waktu setempat untuk bertemu Trump dengan tujuan mempererat hubungan dan menyampaikan komitmen negaranya berinvestasi di AS.

Sebelumnya Trump juga mengkritik Toyota yang membangun pabrik baru di Meksiko dengan mengancam akan memberlakukan tarif pajak perbatasan besar di masa mendatang.

Kamis ini, Nissan mengungkapkan laba bersih periode April-Desember turun 8,5 persen menjadi 3,7 milyar dolar AS, demikian juga penjualan dan laba operasi yang masing turun-turun turun 7,6 persen dan 14,3 persen.

Nissan mendistribusikan 4 juta kendaraan secara global dalam sembilan bulan terakhir, naik hampir tiga persen dari periode yang sama tahun lalu.

Penjualan unit Nissan meningkat di Amerika Utara dan China, dua pasar mobil terbesar di dunia, namun Nissan mengatakan penjualannya menurun di Jepang selama periode itu akibat skandal bahan bakar bersama Mitsubishi Motors yang menjadi mitra mereka, demikian AFP.
PT KONTAK PERKASA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar